Pengertian Minat Menurut Para Ahli
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Minat seringkali diartikan
sema dengan perhatian ataupun kesenangan. Namun tidak berarti ketiga kata
tersebut memiliki pengertian yang sama. Hanya saja ketiganya memiliki kaitan
yang erat. Selain itu minat juga berkaitan dengan kebutuhan motivasi. Kelima
konsep inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.
Dalam mengembangkan minat
positif anak maka diperlukan sumber yang jelas mengenai proses perkembangan
minat anak tersebut. Selain itu ciri-ciri minat anak sangat penting untuk
diketahuiagar dapat menyusun program pengembangan minat anak yang efektif,
serta mempunyai kebijakan untuk menentukan kearah mana minat tersebut akan
berkembang. Hal tentu perlu menggunakan metode atau cara yang cocok atau
sesuai.
Seringkali orang tua maupun
guru menghadapi anak yang tidak mempunyai m inat dalam hak belajar atau
sekolah, namun hal tersebut tidak dapat dipahami dan dipikirkan jalan
keluarnya.
Hal tersebut harus menjadi
koreksi bagi orang tua dalam mengawasi anaknya sehingga jangan sampai
mengandung efek bahaya. Bahaya-bahaya tersebut harus dikenali dan dioprediksi
serta diidentifikasi oleh orang tua dan guru sehingga dapat menghindarinya dari
sianak.
B. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami pengertian minat
2. Memahami konsep minat dan
keterkaitannya.
3. Memahami ciri-ciri dan
minat umum anak
4. Memahami minat anak pada
sekolah
5. Memahami bahaya-bahaya
dalam perkembangan minat anak
6. Memahami cara mengembangkan
minat pada anak
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu minat?
2. Bagaimanakah konsep minat
dan keterkaitannya?
3. Bagaimanakah ciri-ciri dan
minat umum anak ?
4. Bagaimanakah minat anak
dalam sekolah?
5. Apa-apa sajakah bahaya yang
ada dalam perkembangan minat anak?
6. Bagaimanakah cara
mengembangkan minat pada anak?
D. TUJUAN
1. Mampu memahami pengertian
minat.
2. Mampu memehami konsep minat
dan keterkaitannya.
3. Mampu mengetahui ciri-ciri
dan minat umum anak.
4. Mampu memahami minat anak
pada sekolah.
5. Mampu memahami
bahaya-bahaya yang ada dalam perkembangan minat anak.
6. Mampu memahami cara
mengembangkan minat pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat
menurut para ahli
Pengertian minat menurut
bahasa dan para ahli
1. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.
2. Abdul Rahman Shaleh
mendefinisikan secara sederhana, minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang
3. Menurut Dr. Zakiah Dradjat,
dkk “minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang
berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan
kebutuhan
4. Menurut Decroly, minat itu
adalah pernyataan suatu kebetulan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan itu timbul
dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink. Minat anak terhadap
benda-benda tertentu dapat timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan
instink dan hasrat, fungsi-fungsi intelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman,
kebiasaan, pendidikan dan sebagainya.
5. Menurut Whitherington,
minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu subyek, seseorang, suatu soal
atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat, menurut
Slameto (1991 : 182), adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar
diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut, semakin besar minat.
6. Drs. H.Abu Ahmadi,
berpendapat minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk emosi, yang tertuju
pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat. Muhibbin
Syah, M,Ed. Berpendapat secara sederhana, minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegiatan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.
Dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat
abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap
bernilai sehingga diketahui dan dinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan
kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu.
Bisa dikatakan pula bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat terhadap
sesuatu. Keinginan ini disebabkan adanya rasa dorongan untuk meraihnya, sesuatu
itu bisa berupa benda, kegiatan, dan sebagainya baik itu yang membahagiakan
ataupun menakutkan
1. Konseptualisasi Minat
dan Beberapa Konsep Terkait
Dalam kamus besar bahasa
indonesia dijelaskan bahwa minat merupakan perhatian, kesukaan, kecendrungan
hati. Sedangkan Hurlock menyatakan bahwa minat adalah sesuatu yang mana anak
mengidentifikasikan keberadaan pribadinya.
Dari dua pengertian diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya minat adalah kecendrungan yang berlangsung
lama pada suatu objek yang didasari atas perasaan tertarik, senang yang muncul
dari dalam diri bukan karena faktor internal.
Minat anak sangat berkaitan
dengan konsep kesenagan, perhatian, kebutuhan dan motivasi. Hal ini akan
dikemukakan sebagai berikut:
A. Minat dan Kesenangan
Minat berbeda dengan
kesenagan. Kesenangan merupakan minat yang berlangsung sementara. Kedua hal ini
berbeda bukan dalam hal kualitasnya melainkan dalam hal ketetapannya.
B. Minat dan Perhatian
Perhatian dapat kita
definisikan sebagai karekteristik yang selektif dalam kehidupan mental. Atau
dapat dikatakan, bahwa perhatian adalah aktifitas mental yang berasal dari rangsangan
lingkungan dan tertuju pada suatu objek tertentu. Minat dan perhatian sangatlah
berbeda hanya saja keduanya mempunyai keterkaitan yaitu, perhatian yang
tinggi/besar sangatlah mengarah keminat.
Macam-macam jenis perhatian
adalah:
1) Perhatian spontan dan
disengaja
2) Perhatian statis dan
dinamis
3) Perhatian konsentratif dan
distributif
4) Perhatian sempit dan luas
5) Perhatian fiktif dan
fluktuatif
Berdasarkan jenis atu macam
jenis perhatian diatas, dapat dikatakan bahwa jenis perhatian lebih mudah berubah
menjadi minat jika dilakukan dengan sengaja. Kerena hal tersebut timbul akibat
dorongan dan kemauan yang mempunyai tujuan tertentu.
C. Minat dan Kebutuhan
Minat sangat berkaitan dengan
kebutuhan karena minat berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang
dirasakan seseorang.
Ada beberapa kebutuhan yang
diungkapkan oleh Moslow yang disebut dengan Being Values, yaitu:
a) Sifat menyeluruh, kesatuan
dan terintegrasi
b) Kesempurnaan atau ketepatan
c) Keserasian dan keadilan
d) Penyelesaian atau finalitas
e) Keadilan atau keteratutran
f) Sifat hidup atau pengaturan
hidup
g) Sifat kaya
h) Kesederhanaan
i) Keindahan
j) Kebaikan
k) Keunikan
l) Tanpa kesukaran
m) Penuh permainan
n) Kebenaran, kenyataan dan
kejujuran dan merasa cukup.
Sesuai dengan kebutuhan dan
kaitannya dengan minat maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan alat untuk
memuaskan kebutuhan. Kebutuhan muncul dalam diri seseorang sesuai dengan arah
kecendrungan minatnya.
D. Minat dan Motivasi
Motivasi merupakan sesuatu hal
yang membangkitkan, mempertahankan, mengelola dan membawa tingkah laku pada
suatu tujuan tertentu. Minat merupakan unsur psikologis yang menjadi sumber
motivasi. Minat mendorong(memetivasi) seseorang dalam bertindak dan berbuat
sesuai arah minatnya.
Antara kebutuhan, minat dan
motivasi terdapat hubungan yang erat. Minat muncul karena rasa kebutuhan dan
kebutuhan menuntut adanya pemuasan. Pemuasan ini diperoleh dari perbuatan
(aktualisasi) minat, minat inilah yang akhirnya memotivasi seseorang untuk
berbuat sesuatu.
2. Perkembangan Minat,
Ciri-Ciri Minat, dan Minat Umum
A. Perkembangan Minat
Minat merupakan hasil dari
pengalaman belajar, baik minat dalam aspek kognitif maupun dalam aspek afektif.
Pengalaman di peroleh anak dari lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat,
serta dari beragam media massa. Dari lingkungan-lingkungan tersebut anak
belajar tentang lingkungan mana yang dapat memuaskan kebutuhannya dan
lingkungan mana yang tidak dapat memuaskan. Yang memuaskan akan berkembang
menjadi minat, sedangkan yang tidak memuaskan, akan menghambat perkembangan
menjadi minat.
Aspek afektif dari minat atau
bobot perasaan danemosional dari minat adalah sikap. Aspek afektif dari minat
seringkali lebih berperan penting daripada aspek kognitif minat. Ada dua alas
an yang dikemukakan oleh Harlock (1978), yaitu pertama, aspek afektif lebih
memotivasi tindakan daripada aspek kognitif. Kedua, aspek afektif dari minat
cenderung lebih bertahan lama daripada aspek kognitif.
Menurut Harlock (1978), minat
dipelajari melalui tiga jenis pengalaman, yaitu melalui belajar coba ralat,
belajar melalui identifikasi, dan melalui bimbingan dan pengarahan.
B.Faktor – faktor yang
memepengaruhi minat menurut purwanto 2004
1.
Pendidikan
Seseorang
yang memiliki pendidikan yang tinggi dapat mempengaruhi pola pikirnya.
2.
Ekonomi
Tingkat ekomoni akan mempengaruhi
tingkat kebutuhan seseorang, semakin tinggi tingkat ekonomi akan mudah dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.
Pengetahuan
Seseorang
yang memiliki pengetahuan yang laus akan lebih mudah mencerna suatu informasi
yang didapat.
4.
Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik
C. Ciri-ciri minat
a. Minat tumbuh bersamaan
dengan perkembangan fisik dan mental
Minat juga berubah selama
terjadi perubahan fisik dan mental, contohnya perubahan minat karena perubahan
usia.
b. Minat tergantung pada
persiapan belajar
Kesiapan belajar merupakan
salah satu faktor penyebab meningkatnya minat. Seseorang tidak akan mempunyai
minat sebelum mereka siap secara fisik maupun mental.
c. Minat bergantung pada
kesempatan belajar
Minat anak-anak maupun dewasa
bergantung pada kesempatan belajar yang ada, sebagian anak kecil lingkungannya
terbatas pada rumah, maka minat mereka tumbuh di rumah. Dengan pertumbuhan di
lingkungan sosial mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang
mereka kenal.
d. Perkembangan minat mungkin
terbatas
Hal ini disebabkan oleh
keadaan fisik yang tidak memungkinkan. Seseorang yang cacat fisik tidak
memiliki minat yang sama pada olah raga seperti teman sebayanya yang normal.
Perkembangan minat juga dibatasi oleh pengalaman sosial yang terbatas.
e. Minat dipengaruhi oleh
pengaruh budaya
Kemungkinan minat akan lemah
jika tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai
oleh kelompok budaya mereka.
f. Minat berbobot emosional
Minat berhubungan dengan
perasaan, bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka
timbul perasaan senang yang akhirnya diminatinya. Bobot emosional menentukan
kekuatan minat tersebut, bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan
minat dan sebaliknya, bobot emosional yang menyenangkan menguatkan minat.
g. Minat dan egosentris
Minat berbobot egosentris jika
seseorang terhadap sesuatu baik manusia maupun barang mempunyai kecenderungan
untuk memilikinya.
h. Penentuan
Minat menurut Muhajir, 2007
Dalam
penentuan minat ada beberapa macam diantaranya:
1. Dengan
kata-kata tertentu.
2. Minat
yang diwujudkan seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata,
tetapi melalui tindakan atau perbuatan ikut berperan aktif dalam suatu
aktifitas.
3. Minat
yang diinvestasikan seseorang dalam penilaian
minat dapat diukur dengan jawaban tehadap berbagai pertanyaan.
i.
Cara Menimbulkan Minat
Minat
dapat ditimbulkan dengan cara:
1.
membangkitkan suatu kebutuhan.
2.
menghubungkan dengan pengalaman lampau.
3.
memberikan kesempatan untuk mendapatkaan hasil yang lebih
baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Minat adalah kecenderungan
yang berlangsung lama terhadap suatu objek atau dalam melakukan sesuatu
kegiatan (perbuatan) . yang didasari oleh perasaan tertarik, senang,yang muncul
dari dalam diri. Kesenangan adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan atau
benda atau kegiatan, yang berlangsung sementara. Kesengan berbeda dari minat
dan persistensinya. Perhatian adalah karakteristik yang selktif dari kehidupan mental.
Perhatian adalah pemusatan energi psikis pada suatu objek. Perhatian yang besar
(kuat) mengarah pada minat. Kebutuhan merupakan keadaan yang membutuhkan
pemuasan, kebutuhan ini mendorong munculnya perhatian dan minat. Motivasi
adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan, mempertahankan, mengelola dan
embawa tingkah laku pada suatu tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan
minat, yakni minat merupakan salah satu unsur psikologis yang menjadi sumber
motivasi.
Bahaya yang paling umum dalam
perkembangan minat adalah interpretasi kesenangan sementara sebagai minat,
pengaruh teman sebaya pada minat, minat berdasarkan konsep yang tidak
realistis, dan bobot emosional yang tidak positif terhadap minat
Mengembangkan minat anak
berangkat dari kebutuhan, ketertarikan anak, bukan dari sisi keinginan orang
tua/ guru. Minat dikembangkan sehingga minat menjadi instrinsik. Minat
dikembangkan sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, tidak membebani
anak, dan dikembangkan dengan memperhatikan sistem ganjaran. Merespon anak
dengan tepat dalam proses pengembangan minat anak akan meningkatkan gairah
anak, sebaiknya respon yang salah akan melemahkan minat anak. Memberi
kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri merupakan cara yang sangat baik
untuk mengembangkan minat anak.
B. SARAN DAN KRITIK
Konseptualisasi minat sangat
berkaitan erat dengan konsep-konsep lainnya seperti kesenangan, perhatian,
kebutuhan dan motivasi. Hal ini harus dapat diperhatikan dengan baik oleh orang
tua dan guru sebagai tenaga pengajar. Sehingga minat anak tersebut dapat
dikembangkan dengan baik sesuai ciri-ciri minat yang telah dilihat terlebih
dahulu. Sehingga minat anak tidak salah arah atau berhaluan dengan yang
sebenarnya ia inginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, A. 2009. Psikologi
Umum Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Hurlock, E. B. 1978.
Perkembangan anak Edisi Keenam. Ahli Bahasa oleh Meitasari Thandrasa. Jakarta:
Erlangga
Maslow, A.H. 1984. Motivasi
dan Kepribadian. Alih Bahasa oleh Nurul Iman. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo
http://aanborneo.blogspot.com/2012/07/minat-dan-perhatian.html
http://aanborneo.blogspot.com/2012/07/minat-dan-perhatian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar